Home  Feedback  Tentang Kami  Search

 

Supported By:

STMIK Cilegon

 

 

 

 

 PROTOKOL

 

1.Latar Belakang

Perkembangan komputer dan telekomunikasi yang begitu pesat menyebabkan para pemakai komputer berusaha memanfaatkan kemajuan tersebut untuk saling berhubungan / berkomunikasi dengan pemakai lainnya.

Hubungan dilakukan pada suatu jaringan lokal yang disebut LAN maupun sampai pada jarak yang meliputi suatu negara, bahkan sampai pada tingkat antar-negara di dunia yang disebut WAN. 

Dalam melakukan komunikasi ada tatacara / prosedur yang harus diikuti oleh dua buah atau lebih sistem komputer yang disebut protokol.  

2.2 Pengertian Dasar Protokol 

Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama. 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam protokol adalah sebagai berikut: 

  1. Syntax; merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal
  1. Semantix; digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
  1. Timing; digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
2.3 Fungsi Protokol

Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan si pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar dengan kehandalan yang tinggi. Sedangkan fungsi protokol secara detail adalah: 

2.3.1 Fragmentasi dan Reassembly 

Fungsi fragmentation dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi paket menjadi paket berita yang lengkap. 

2.3.2        Encapsulation 

Fungsi dari encapsulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain. 

2.3.3        Connection Control 

Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, dimana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan. 

2.3.4        Flow Control 

Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver

2.3.5        Error Control 

Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengkontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan. 

2.3.6        Transmission Service 

Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan data serta perlindungan data. 

2.4 Susunan Protokol 

Protokol jaringan disusun dalam bentuk lapisan-lapisan (layer) seperti diperlihatkan oleh gambar di bawah ini. Hal ini mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalam layer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi tujuan dari setiap layer adalah memberi layanan ke layer yang ada di atasnya. Susunan dari layer ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi.

Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface ini menentukan layanan layer yang di bawah kepada layer yang ada di atasnya. Pada saat merencanakan sebuah jaringan, hendaknya mempertimbangkan bagaimana menentukan interface yang tepat yang akan ditempatkan diantara dua layer yang bersangkutan. 

Sebuah himpunan layer dan protokol disebut arsitektur jaringan. Sebuah arsitektur harus terdiri dari informasi yang cukup memungkinkan suatu implementasi menulis program atau membentuk perangkat keras pada setiap layer-nya. 

Gambar 2.1  Layer, Protokol dan Interface

 

2.5 Standarisasi Protokol 

Sesuai dengan perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini, tidak dapat disangkal lagi bahwa saat ini terdapat sistem komputer yang masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri. Masing-masing mempunyai sisi kelebihan dan kelemahan. 

Atas dasar inilah, muncul keinginan untuk dapat saling menghubungkan komunikasi antara berbagai sistem komputer yang beredar di pasaran. Hingga saat ini usaha untuk menyatukan hubungan komunikasi itu masih dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berkepentingan dalam bidang itu. 

Berbagai perusahaan yang berperan dalam usaha komunikasi itu antara lain adalah:

a.       Electronic Industries Association (EIA)

b.      Comitte Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)

c.       International Standards Organization (ISO)

d.      American National Standard Instute (ANSI)

e.       Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) 

Perusahan-perusahaan tersebut di atas saling bekerja sama dalam menentukan standarisasi khususnya yang menyangkut komunikasi data. 

Sebelum dilakukan standarisasi, terdapat berbagai macam protokol yang digunakan oleh perusahaan peralatan komunikasi atau sistem komputer. Para produsen merancang protokol sendiri untuk memonopoli pasar. Sehingga persaingan diantara perusahaan-perusahaan tidak bisa terelakkan lagi. Namun dengan pesatnya perkembangan teknologi, maka para produsen memerlukan cara supaya sistem komputer yang diproduksi dapat berhubungan dengan produk lain dari suatu perusahaan. 

Oleh sebab itu, standarisasi sangat dibutuhkan dalam industri komunikasi untuk mengatur dan menetapkan karakter elektris, fisik, prosedur dari proses komunikasi data. Selain itu, alasan diperlukan standarisasi dalam komunikasi data pada suatu jairngan komputer antara lain: 

  1. Standarisasi memberikan jaminan kepada produsen hardware dan software bahwa produknya akan banyak digunakan oleh pemakai dengan kata lain potensi pasar menjadi lebih besar.
  1. Standarisasi menjadikan produk dari para produsen komputer dapat saling berkomunikasi, sehingga pembeli menjadi lebih leluasa dalam memilih peralatan dan menggunakannya.
  1. Dengan standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan monopoli pasar sehingga harga produk menjadi lebih murah karena terjadi persaingan sehat antara produsen dalam menjual produknya.
2.6 Jenis-Jenis Protokol 

Dalam sebuah jaringan komputer, ada berbagai jenis protokol yang akan digunakan. Dari sekian banyak jenis protokol yang umumnya digunakan dalam sebuah jaringan adalah sebagai berikut: 

2.6.1       Ethernet

Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University menggunakan kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Kecepatan transmisi data pada ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat ini yang umum ada di pasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.  

CSMA/CD (Carrier Sense Access/Collision Detection). CSMA/CD adalah suatu metode dimana semua workstation yang hendak mengirim informasi ke workstation lain berlomba untuk mendapatkan saluran yang diperlukan. Tiap workstation akan memantau jaringan untuk melihat ada tidaknya transmisi yang dilakukan workstation lain. Bila ada, workstation ini harus menunda keinginan untuk mengirimkan informasinya sampai workstation yang sibuk tadi selesai. Tiap workstation lain dapat menempatkan paket ke dalam jaringan dan menunggu sampai konfirmasi diterima. Bila konfirmasi diterima maka diketahui bahwa pengiriman telah sampai. Bila ada dua atau lebih workstation yang menggunakan saluran maka akan terjadi gangguan pada informasi (disebut collision) dan secara otomatis masing-masing workstation akan mengulang usaha untuk mendapatkan saluran tersebut. Kalau terjadi tabrakan maka transmisi dihentikan dengan cara mengirimkan sinyal jamming untuk memberitahu semua workstation, sehingga saluran data bebas. Setelah selang waktu tertentu, setiap workstation dapat melakukan pengiriman lagi. Karena tenggang waktunya berbeda bagi setiap workstation, kemungkinan keberhasilan dapat terjadi kali ini, kecuali kesibukannya tinggi sekali. 

2.6.1.1 10Base5

Sistem 10Base5 menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm) sebagai media penghubung berbentuk bus seperti pada Gambar 2.2. Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kabelnya diberi concentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar 50 ohm. Jika menggunakan 10Base5, satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal 500 m, bahkan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa mencapai panjang maksimum 2,5 km.

Seperti yang tampak pada Gambar 2.3, antara NIC (Network Interface Card) yang ada di komputer (DTE, Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus (kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m, dan setiap segmen hanya mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai adalah konektor 15 pin.

 


 

 

 

 

Gambar 2.2  Jaringan Dengan Media 10Base5.

                                                    


 

 

 

 

 

Gambar 2.3  Struktur 10Base5.

 2.6.1.2 10Base2  

Seperti pada jaringan 10Base5, 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. (Gambar 2.4). Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. Tidak diperlukan MAU kerena MAU telah ada didalam NIC-nya sehingga bisa menjadi lebih ekonomis. Karenanya jaringan ini dikenal juga dengan sebutan CheaperNet. Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun diperlukan concentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.

 


                                                   

 

 

 

Gambar 2.4  Jaringan Dengan Media 10Base5.

                                                   


           

 

 

 

 

Gambar 2.5  Struktur 10Base2.

 2.6.1.3 10BaseT  

Berbeda dengan 2 jenis jaringan diatas, 10BaseT berstruktur bintang (star) seperti yang tampak pada Gambar 2.6. Tidak diperlukan MAU kerena sudah termasuk didalam NIC-nya. Sebagai pengganti concentrator dan repeater diperlukan hub karena jaringan berbentuk star. Panjang sebuah segmen jaringan maksimal 100 m, dan setiap hub bisa dihubungkan untuk memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer tersambung bisa mencapai 1024 unit.

          


                                     

 

 

 

Gambar 2.6 Jaringan Dengan Media 10BaseT

                                                   


 

 

 

 

 

Gambar 2.7  Struktur 10BaseT.

 

Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel jenis UTP (Unshielded Twisted Pair). Saat ini kabel UTP yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai kecepatan transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan kegunaanya bisa dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini. 

Tabel 2.1  Jenis kabel UTP dan Aplikasinya. 

Kategori

Aplikasi

Category 1

 

Category 2

 

 Category 3

 

 

Category 4

 

 Category 5

Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah. 

 

Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk komunikasi data sampai kecepatan 4 Mbps.

 

Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan untuk Ethernet dan TokenRing.

 

Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai 16 Mbps.

 

Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya digunakan untuk FastEthernet (100Base) atau network ATM.

 

2.6.1.4 10BaseF  

Bentuk jaringan 10BaseF sama dengan 10BaseT yakni berbentuk star. Karena menggunakan serat optik (fiber optic) untuk media transmisinya, maka panjang jarak antara NIC dan konsentratornya menjadi lebih panjang sampai 20 kali (2000 m). Demikian pula dengan panjang total jaringannya. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.


                                                   

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.8  Struktur 10BaseF.


                                                    

 

 

 

 

 

 

                              

Gambar 2.9  Foto NIC Jenis 10Base5, 10Base2, dan 10BaseT.

 

2.6.1.5  Fast Ethernet (100BaseT series)

Selain jenis NIC yang telah diterangkan di atas, jenis ethernet chip lainnya adalah seri 100Base. Seri 100Base mempunyai beragam jenis berdasarkan metode akses datanya diantaranya adalah: 100Base-T4, 100Base-TX, dan 100Base-FX. Kecepatan transmisi seri 100Base bisa melebihi kecepatan chip pendahulunya (seri 10Base) antara 2-20 kali (20-200 Mbps). Ini dibuat untuk menyaingi jenis LAN berkecepatan tinggi lainnya seperti: FDDI, 100VG-AnyLAN dan lain sebagainya. Fast Ethernet membutuhkan concentrator/hub dan NIC yang lebih mahal. Jaringan yang menggunakan protokol ini menggunakan kabel fiber optik dan twisted pair kategori 5.  

2.6.1.6  Gigabit Ethernet 

Pengembangan terbaru dalam standar Ethernet adalah sebuah protokol yang memiliki kecepatan transmisi 1 Gbps. Gigabit Ethernet terutama digunakan untuk backbone pada sebuah jaringan. Pada masa depan, protokol ini akan digunakan digunakan untuk menghubungkan workstation dan server juga. Gigabit Ethernet dapat menggunakan kabel serat optik dan tembaga. Kabel yang digunakan adalah 1000BaseTX tembaga. Protokol ini sudah menjadi standar resmi sejak tahun 1999. 

2.6.2        SNA (System Network Architecture) 

SNA adalah sebuah protokol yang dikembangkan pada tahun 1970 oleh perusahaan IBM bersamaan dengan munculnya model referensi OSI. Dengan menggunakan SNA, sebuah mainframe dapat menjalankan ACF/VTAM (Advanced Communications Facility / Virtual Telecommunication Method) pada sebuah jaringan SNA. 

ACF/VTAM adalah sebuah program yang mengatur komunikasi diantara terminal-terminal dan program-program aplikasi VTAM pada host. ACF/VTAM berjalan di bawah kendali sebuah sistem operasi virtual, dan bertugas mengelola komunikasi jaringan yang terpasang padanya. ACF/VTAM bertanggung jawab untuk membentuk seluruh session dan untuk melakukan pengaktifan dan peng-nonaktifan resources, namun resources harus didefinisikan terlebih dahulu, sehingga dengan demikian akan mengurangi kebutuhan broadcast traffic dan meminimalisasi header overhead.

 

2.6.2.1  IBM SNA Architecture 

Komponen-komponen model SNA mirip dengan model referensi OSI. Deskripsi berikut ini menguraikan arsitektur dasar dan komponen utama dari jaringan SNA. 

a.      Data Link Control (DLC)

   Mendefinisikan beberapa protokol, termasuk protokol Synchronous Data Link Control (SDLC) untuk komunikasi hirarki, dan protokol komunikasi Token Ring Network untuk komunikasi LAN diantara peer

b.      Path Control

Melaksanakan fungsi-fungsi layer network OSI, termasuk routing dan segmentasi dan reassembly (SAR) datagram. 

c.       Transmission Control

Menyediakan layanan koneksi end-to-end yang handal, dan juga layanan enkripsi dan deskripsi. 

d.      Data Flow Control

Mengelola proses request dan response, menentukan giliran untuk melakukan komunikasi, group message bersama, dan menunda aliran data jika diminta. 

e.      Presentation Services

Menentukan algoritma data-transformation (perubahan data) yang menerjemahkan data dari satu format ke format lainnya, koordinasi resources sharing, dan sinkronisasi operasi transaksi. 

f.        Transaction Service

Menyediakan layanan aplikasi dalam bentuk program yang mengimplementasikan distributed processing atau management services.

Catatan: SNA tidak menentukan protokol khusus untuk layer fisik. Layer fisik diimplementasikan via standar lainnya.

Gambar di bawah ini mengilustrasikan bagaimana elemen-elemen dari model IBM SNA dipetakan      pada model networking OSI secara umum. 

 

Gambar 2.10  IBM SNA dipetakan pada tujuh layer model OSI 

Konstruksi utama yang ditetapkan dalam model jaringan SNA secara keseluruhan adalah path control network yang bertanggung jawab untuk memindahkan informasi diantara node SNA dan sebagai fasilitator komunikasi internetwork diantara node pada jaringan berbeda. Lingkungan jaringan path control menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan oleh path control dan data-link control (DLC). Path control network adalah subset dari jaringan transport IBM.

 2.6.2.2  IBM SNA Physical Entities 

Traditional SNA physical entities terdiri dari 4 bentuk yaitu:

a.       Host

b.      Communication controller

c.       Establishment controller

d.      Terminal

 

Host dalam SNA berfungsi melakukan kontrol atas seluruh atau sebagian jaringan dan secara khusus menyediakan komputasi, eksekusi program, akses data base, layanan directory, dan manajemen jaringan. (Contoh piranti Host dalam sebuah lingkungan SNA tradisional adalah Mainframe S/370). 

Communication Controller berfungsi melakukan kontrol jaringan fisik dan kontrol jalur komunikasi. Secara khusus, communication controller yang disebut juga Front-End-Processor (FEP) bergantung pada rute data melalui sebuah jaringan SNA Tradisional. (contoh piranti Communication Controller adalah 3745) 

Establishment Controller umumnya disebut Cluster Controler. Piranti ini berfungsi melakukan kontrol operasi input dan output tiap piranti yang terpasang, seperti terminal (contoh piranti Cluster Controller adalah 3174). 

Terminal (disebut juga  workstation) berfungsi menyediakan interface bagi user ke jaringan (contoh piranti Terminal adalah 3270). Gambar 2.11 mengilustrasikan tiap entitiy fisik dalam konteks diagram jaringan SNA secara umum.

 

 

Gambar 2.11 SNA Physical Entities

 

2.6.2.3  IBM SNA Data-Link Control 

Layer Data-Link Control (DLC) SNA, medukung sejumlah media, tiap media ini dirancang untuk menyediakan akses ke piranti dan user dengan kebutuhan berbeda. Tipe-tipe media yang didukung oleh channel mainframe yaitu: SDLC, X-25, Token Ring, dan lain-lain. 

Standar channel mainframe SNA terpasang menyediakan sebuah channel data paralel yang menggunakan teknik data-movement Direct-Memory Access (DMA). Sebuah channel mainframe dapat menghubungkan host IBM dengan piranti lainnya dan pada comunication controller melalui multiwire cable. Tiap kabel dapat ditingkatkan panjang jangkauannya sampai beberapa ratus kali. Channel mainframe standar dapat mentransfer data pada kecepatan 3-4,5 Mbps. 

Lingkungan mainframe terpasang IBM, Enterprise Systems Connection (ESCON) mengijinkan throughput tertinggi dan dapat meng-handle dengan jarak fisik terbesar. Umumnya ESCON menggunakan serat optik sebagai media jaringannya. 

SDLC telah diimplementasikan secara luas pada jaringan SNA untuk menginterkoneksi komunikasi dan cluster controller dan untuk memindahkan data melalui jalur telekomunikasi. 

Jaringan X.25 telah lama diimplementasikan untuk interkoneksi WAN. Umumnya, sebuah jaringan SNA terletak diantara dua SNA nodes dan diperlakukan sebagai sebuah link tunggal. SNA mengimplementasikan X.25 sebagai protokol akses, dan node SNA dianggap berbatasan dalam konteks jaringan X.25. untuk menginterkoneksi SNA node melalui WAN berbasis X.25, SNA membutuhkan protokol DLC dimana protokol ini tidak disediakan pada X.25. Beberapa protokol DLC digunakan untuk mengisi gap, seperti header physical service, Qualified Logical link Control (QLLC) dan Enhanced Logical Link Control (ELLC).  

Jaringan Token Ring adalah metode SNA DLC utama untuk menyediakan akses media pada piranti berbasis LAN.  Token Ring seperti yang didukung oleh IBM secara virtual sama dengan protokol link access IEEE 802.5 yang berjalan di bawah Logical Link Control Type (LLC2) IEEE 802.2. selain itu pada serangkaian dasar tipe media, IBM menambahkan dukungan untuk beberapa media yang diimplementasikan secara luas lainnya, termasuk IEEE 802.3 / Ethernet, Fiber Distributed Data Interface (FDDI), dan Frame Relay. Gambar 3.12 mengilustrasikan bagaimana berbagai media umumnya terpasang pada sebuah jaringan SNA.

 

Gambar 2.12  IBM Network Addressable Units (NAUs)

  

 

Gambar 2.13  Berbagai Protokol Jaringan SNA

 

 

2.6.3       LocalTalk 

LocalTalk adalah sebuah protokol yang dikembangkan oleh Apple Computer, Inc. untuk digunakan pada komputer-komputer Macintosh. Metode yang digunakan oleh LocalTalk disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance).  

2.6.4       Token Ring 

Protokol Token Ring dikembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980-an. Metode akses yang digunakan adalah token-passing. Dalam Token Ring, komputer-komputer saling terhubung sehingga sinyal dapat berjalan melintasi jaringan dari satu komputer ke komputer lainnya dalam sebuah ring. Kalau semua workstation menganggur (idle) maka token tersebut disebut sebagai ‘token bebas’. Workstation yang ingin mengirimkan data, harus menunggu token tiba padanya. Token tersebut diubah menjadi ‘token sibuk’, paket data segera disalurkan bersamanya. Pada dasarnya terdapat suatu ‘token’ yang diedarkan ke semua workstation yang ada dalam ring. Setiap workstation akan memeriksa apakah ada data yang ditujukan kepadanya. Bila ada dia akan mengambil data tersebut dan meneruskan ‘token’ tersebut ke workstation berikutnya, demikian pula bila hendak mengirim data, ia akan memasukkan data ke dalam token tersebut. Jelaslah bahwa setiap data yang dikirimkan haruslah memiliki alamat yang dituju. Bila token yang berisi informasi tersebut telah kembali ke workstation pengirim, workstation itu harus mengubahnya kembali menjadi token yang bebas. Sebuah free token akan diberikan pada ring bilamana workstation telah menyelesaikan transmisi paket, token busy telah kembali ke workstation.  

2.6.5       FDDI 

FDDI adalah suatu teknologi jaringan untuk area lokal yang menyediakan bandwidth yang cukup besar. Tidak seperti kebanyakan teknologi jaringan pada umumnya yang menggunakan kabel untuk membawa sinyal-sinyal listrik, FDDI menggunakan glass fiber dan mentransfer data dengan mengubahnya ke dalam bentuk pulsa cahaya. Serat optik memiliki dua keunggulan dibandingkan dengan menggunakan kabel tembaga: 

  1. Noise yang disebabkan aliran listrik tidak berinterferensi dengan sebuah koneksi optik sehingga kabel fiber dapat dipasang melalui peralatan yang menggunakan listrik besar

  1. Karena serat optik menggunakan cahaya, jumlah data yang dikirim per satuan waktu jauh lebih banyak daripada kabel yang membawa sinyal-sinyal listrik.

Mungkin terlihat bahwa glass fiber akan sulit dipasang dan mudah hancur jika dibengkokkan, namun ternyata kabel optikal fleksibel. Glass fiber-nya sendiri berdiameter sangat kecil dan kabel optik tersebut dibungkus dengan plastik yang melindungi fiber dari kerusakan. Kabel optik tersebut tidak dapat dibengkokkan sejauh sembilan puluh derajat, namun dapat dibengkokkan sehingga membuat diameter beberapa inci, jadi pemasangannya tidak sulit. 

2.6.5.1 Sifat-Sifat Jaringan FDDI      

Sebuah jaringan FDDI adalah suatu teknologi token ring dengan kecepatan 100 Mbps (Mega Bits Per Second), dengan kemampuan untuk self healing. Suatu jaringan FDDI adalah sebuah ring karena jaringannya membentuk suatu lingkaran yang dimulai pada satu komputer, melewati semua komputer lain, kemudian kembali ke komputer asalnya.  

FDDI adalah suatu teknologi token ring karena menggunakan token untuk mengkontrol transmisi. Pada saat jarigan idle, sebuah frame spesial yang disebut sebagai token dikirim dari satu stasiun ke stasiun lain. Jika salah satu stasiun ingin mengirim paket, ia menunggu token tersebut datang, kemudian mengirimkan paketnya dan setelah itu ia mengirim token ke stasiun berikutnya. Token yang berputar memberikan jaminan keadilan karena setiap stasiun memiliki peluang untuk mengirim sebuah paket sebelum stasiun lain mengirimkan paket yang kedua.

Yang paling menarik dari jaringan FDDI adalah kemampuannya untuk self healing, yaitu mendeteksi dan mengoreksi masalah yang terjadi. Kemampuan ini disebut self healing, yaitu mendeteksi dan mengoreksi masalah yang terjadi. Kemampuan ini disebut self healing, karena perangkat kerasnya dapat mengakomodasi secara otomatis sebuah kegagalan.

 2.6.5.2 Pola Hubungan Pada FDDI 

Untuk menyediakan recovery otomatis dari kegagalan, perangkat keras FDDI menggunakan dua ring independent yang keduanya terhubung ke semua komputer. Dua ring ini dinamakan ring counter rotating. Ring pertama disebut dengan primary ring, yang secara logika terhubung ke semua stasiun. Sedangkan ring kedua adalah secondary ring, yang hanya terhubung ke stasiun-stasiun dengan hubungan ganda. Aliran data berjalan berlawanan arah antara ring primer dengan ring sekunder.

 

Gambar 2.14  FDDI Ring Network

 Pada beberapa kasus, kedua ring ini dapat digunakan secara simultan (bersamaaan), tetapi pada kondisi normal, ring sekunder hanya digunakan bila ring primer mengalami gangguan. Kedua ring ini sangat berperan terutama pada saat terdapat media atau stasiun yang tidak berfungsi. Karena fasilitas yang dimiliki tersebut, maka jaringan FDDI tergolong sebagai jaringan yang memiliki fault tolerance yang tinggi.

Topologi jaringan FDDI dapat dilihat pada Gambar 2.14 dimana 6 buah komputer dihubungkan dengan serat optik dalam sebuah jaringan FDDI.

 Dari gambar di atas, kita dapat melihat bahwa FDDI ring ini disebut counter rotating karena arah lalu lintas pada setiap ring berlawanan. Penggunaan skema counter rotating ini akan jelas pada saat kita memikirkan bagaimana FDDI mengatasi kegagalan. Pada saat normal (tidak mengalami kegagalan) FDDI tidak membutuhkan kedua ring sekaligus. Malahan antarmuka FDDI berlaku seperti antarmuka jaringan dengan token passing bisa sampai suatu kesalahan muncul. Antarmuka tersebut memeriksa semua paket yang beredar di seputar ring, membandingkan dengan alamat tujuan pada setiap paket dengan alamat komputer yang bersangkutan. Antarmuka tersebut menyimpan sebuah copy dari setiap paket untuk komputer tersebut, namun juga meneruskan paket tersebut ke seputar ring.

 Pada saat suatu komputer hendak mengirimkan sebuah paket, ia menunggu sampai token datang, sementara berhenti meneruskan bit-bit dengan mengirimkan paketnya.

 

 

Home ] Up ]

Send mail to ayat_ac@yahoo.com with questions or comments about this web site.
Copyright © 2008 JarKom
Last modified: 01/10/08